NAMA KELOMPOK :
1. Desi Triwulansari (1310108136)
2. Nurul Elania (1310108282)
3. Oktaviana Dian C (1310108502)
4. Zaka Yahya Putra (1310108394)
1. Desi Triwulansari (1310108136)
2. Nurul Elania (1310108282)
3. Oktaviana Dian C (1310108502)
4. Zaka Yahya Putra (1310108394)
7.1 Dasar Perencanaan
EMPAT TAHAP DASAR
PERENCANAAN
1.
Menetapkan
tujuan atau serangkian tujuan.
Tanpa rumusan dan tujuan
yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya secara tidak efektif
2.
Merumuskan
keadaan saat ini.
Tahap
ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik, yang didapatkan
melalui komunikasi dalam organisasi
3.
Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan.
Tahap ini untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
4.
Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatn untuk mencapai kegiatan.
Pengembangan dan pemilihan
alternatif kegiatan terbaik
Alasan-alasan Perlunya Perencanaan
Manfaat perencanaan :
·
Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
·
Membantu
dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-maslah utama.
·
Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
·
Membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat.
·
Memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi.
·
Memudahkan
dalam melakukan koordinasi diantar berbagai bagian organisasi.
·
Membuat
tjujan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
·
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
·
Menghemat
waktu , usaha dan dana.
Kelemahan perencanaan
1. Pekerjaan yang tercakup
dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2. Perencanaan cenderung
menunda kegiatan.
3. Perencanaan mungkin terlalu
mambatasi manajenen untuk berinisiatif dan berinovasi.
4. Kadang-kadang hasil yang
paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan
penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi.
5. Ada rencana-rencana yang
diikuti cara-cara tidak konsisten
TIPE-TIPE
PERENCANAAN DAN RENCANA
Paling sedikit ada lima dasar
pengklasifikasian rencana-rencana sebagai berikut :
1.
Bidang
fungsional mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
2.
Tingkatan
operasional termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja
organisasi.
3.
Karateristik-karakteristik
(sifat) rencana meliputi, faktor-faktor komplektifitas, fleksibilitas,
keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.
4.
Waktu,
menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
5.
Unsur-unsur
rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan dsb.
Ada dua
tipe utama rencana:
1.
Rencana-rencana
Strategik/strategic plan yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang
lebih luas mengimplemantasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan
organisasi.
2. Rencana-rencana
Operasional/operational plan penguraian lebih terperinci bagaimana
rencana-rencana strategic akan tercapai.
7.2
Tantangan implementasi
Tantangan dalam implementasi
pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam pengembangan
system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan IT sebagai
pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai leader yang
membuat definisi goal yang akan dicapai. Jika system yang akan
di-implementasikan adalah system informasi yang terintegrasi maka tantangannya
akan sangat besar karena meliputi keseluruhan organisasi yang bisa saja
melibatkan pihak eksternal.
Masalah
yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
·
Pengguna tidak mengetahui kemampuan
teknologi yang dapat digunakan untuk membantu proses bisnis yang dikerjakannya
setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui benar-benar
proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer yang
kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program
yang baik dari kacamata developer bukan dari kedua belah pihak. Karena ketidak
tahuan pengguna maka masalah ini bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak
keberatan dengan program yang diberikan untuk digunakan.
·
Kedua belah pihak tidak memahami
asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis proses, sehingga
pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover
oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan
masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru seperti melakukan
tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan membuat suatu aplikasi yang
tidak dapat di andalkan. Dan aplikasi hanya dibuat sebagai program untuk
melakukan entry data.
·
Dalam implementasi system
terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan implementasi sebagai
prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan
operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi
pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan. Akan
membutuhkan CETL yang lama jika dijadikan sebagai resource untuk aplikasi BI.
Operasional adalah departemen yang
secara langsung memberikan kontribusi nilai terhadap suatu organisasi; mencetak
penjualan, memberikan pelayanan kepada pelanggan dan lain sebagainya, sedangkan
IT adalah departemen support untuk operasional. Walaupun ada beberapa ahli yang
mengatakan implementasi ERP lebih sulit dibandingkan membangun pabrik baru atau
memasarkan produk baru, saya tidak bisa membayangkan jika operasional bekerja
tanpa dibantu dengan system, dan jika IT memaksakan implementasi tanpa
mempertimbangkan asumsi dan ketergantungan dalam proses bisnis maka bukannya
menambah nilai tetapi hanya menjadi beban bagi operasional dan berimbas
mengurangi nilai organisasi.
Jika kedua belah pihak tidak
terjalin kerjasama yang baik maka akan menciptakan kondisi deadlock, dimana
user tidak dapat menjelaskan kebutuhannya, dan UAT tidak ada atau terkesan
dipaksakan sehingga data pada aplikasi tidak sesuai dan tidak bisa diandalkan.
Dengan demikian kepemimpinan manajemen sangat diperlukan untuk menghadapi
tantangan ini. Dan perlu diketahui bersama, teknologi hanya bersifat membantu
bukan menggantikan karena seperti anda ketahui ‘there is no brain and heart
inside’ sehingga pengembangan system informasi bersifat kontinu, dan mungkin
akan ada asumsi dan ketergantungan yang tidak dapat diterjemahkan kedalam
system dan ini semua tentang people power untuk kehidupan yang lebih baik.
7.3
Pengembangan Sistem Bisnis
Ketika
pendekatan system untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan
solusi system informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut
pengembangan system informasi atau pengembangan aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan system dapat
digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem e-business yang dapat
memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder).
·
Memulai proses Pengembangan system
Studi
kelayakan
Adalah
studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir,
kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang di usulkan.
Tujuan
diadakan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi solusi system alternative
dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang paling layak dan paling di inginkan
untuk dikembangkan.
Kelayakan sendiri
dibagi menjadi 4 :
-
Kelayakan organisasional
-
Kelayakan ekonomi
-
Kelayakan teknis
-
Kelayakan operasional
·
Analisis system
Merupakan
studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang
menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan
sebagai dasar untuk desai system informasi baru.
Analisis
sendiri dibagi menjadi 3 :
-
Analisis organisasional
-
Analisis system yang ada
-
Analisis persyaratan fungsional
·
Desain system
Menentukan
bagaimana system akan memenuhi tujuan kebutuhan informasi pemakai.
Desain
system terdiri atas :
-
Desain interface pemakai
Desain layar, bentuk, laporan dan dialog
-
Desain data
Desain struktur elemen data
-
Desain proses
Desain progam dan prosedur
·
Pengembangan pemakai akhir
Pada
pengembangan pemakai akhir, praktisi SI memainkan peran sebagai
konsultan,sementara anda melakukan pengembangan aplikasi anda sendiri .
a. Fokus
aktivitas SI
Perlu di ingat bahwa pengembangan pemakai terakhir
harus berfokus pada aktifitas dasar dari system informasi yaitu :
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Maksud dari gambar di
atas yaitu :
-
Input
Data apa yang tersedia,dalam bentuk apa.
-
Pemrosesan
Operasi apa yang dibutuhkan terhadap
input untuk menghasilkan output yang di inginkan. Dan software apa yang paling
efektif untuk mendukung operasi tersebut.
-
Output
Informasi apa yang dibutuhkan oleh
pemakai akhir dan dalam bentuk apa output disajikan.
-
Pengendalian
Pengendali apa yang dibutuhkan untuk
melindungi dari kehilangan atau kerusakan tiba-tiba.
-
Penyimpanan
Apakah aplikasi menggunakan data yang
disimpan sebelumnya.
b. Melakukan
pengembangan pemakai akhir
Mengembangkan cara baru
atau cara yang lebih baik untuk melakukan tugas anda tanpa keterlibatan
langsung dari ahli system informasi.
Software pemakai akhir
telah menjadikan lebih mudah digunakan bagi banyak pemakai untuk mengembangkan
sulusi berbasis computer.
Contohnya
: alat pengembangan situs web yang digunakan untuk membantu anda mengembangkan,
memperbaharui, dan mengelola situs web intranet untuk unit bisnis anda.
7.4
Implementasi system bisnis
Implementasi
adalah langkah langkah dalam pengembangan teknologi informasi untuk mendukung
karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Gambaran
umum proses implementasi. Aktivitas implementasi yang dibutuhkan untuk mengubah
system informasi yang baru dikembangkan menjadi system operasional bagi pemakai
akhir.
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
a. Mengevaluasi
hardware,software, dan layanan
Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan
memilih hardware, software, dan layanan TI?
Dengan cara perusahaan besar meminta
pemasok untuk menyajikan tawaran dan proposal berdasarkan spesifikasi system
yang dikembangkan pada saat tahap desain pengembangan system. Karakteristik
minimal untuk kinerja dan fisik semua hardware dan software ditentukan dengan
membuat daftarnya dalam dokumen yang diaebut permintaan proposal atau
permintaan daftar harga, lalu mereka mengirim proposal itu kembali kepemasok
yang sesuai, yang menggunaknnya sebagai dasar untuk menyipkan usulan
persetujuan pembelian.
b. Aktivitas
implementasi lainnya
Kunci utama agar implementasi system
bisnis yang baru dapat berhasil:
1. Pengujian
Pengujian merupakan peninjauan tampilan,
laporan dan output lainnya dari prototype.
2. Konversi
data
Merupakan salah satu aktivitas
implementasi yang paling penting dan yang dibutuhkan ketika menginstal software
baru.
3. Dokumentasi
Yaitu metode komunikasi antara
orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengimplementasikan dan
memelihara system berbasis komputer. Contohnya : layar tampilanentry data,
formulir dan laporan.
4. Pelatihan
Merupakan aktivitas mendidik manajer dan
pemakai akhir mengenai dampak teknologi yang baru terhadap manajemen dan
operasional bisnis usaha.
Daftar
Pustaka
-
Falahah,
Dhewanto Wawan , ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis,
Informatika, Bandung, 2007
-
O’brien,
James A.management information system. Mcgraw Hill. 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar