Senin, 15 Desember 2014

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Nama kelompok :
Desi Triwulansari
Nurul ELania
Oktaviana Dian Charendra
Zaka Yahya P.

Bab14
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

1. Fungsi Sumber Daya Manusia
          Memiliki empat kegiatan utama :
    a. Perukrutan dan penerimaan . SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan 
   b. Pendidikan dan pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM  daoat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
   c. Manajemen data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebutuntuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
   d. Penghentian dan administrasi tunjangan. Selama sesorang dipekerjakan oleh oerusahaan mereka menerima paket tunjangan?

2. Evolusi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
              Sistem personalia awak menempatkan data pegawai dalam map yang ditempatkan pada departemen personalia . Saat departemen memperoleh mesin Punched Card, file dipindahkan ke departemen pengolahan data dan dikonversikan ke bentuk Punched Card. Saat komputer menggantikan mesin Punched Card, data pegawai dikonversikan ke pita dan piringan magnetik.

3. Model Sumber Daya Manusia
              Model dapat dilihat dari input , process dan output.
    Input HRIS  atas 3 subsistem yaitu:
    1. SIA ( Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi bagi HRIS  sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil baik keuangan maupun non keuangan. 
   2. Penelitian Sumber daya manusia. Berfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh : penelitian suksesi , analisis dan evaluasi jabatan. 
   3. Intelejen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumoulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan. 

             Kemudian dari model subsistem input HRIS  dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan teraebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang memoengaruhi arus personil.

Output HRIS  terdiri atas 6 subsistem yaitu :
1. Subaistem Perencanaan Kerja 
2. Subsistem Perekrutan 
3, Subsistem Manajemen Angakatan Kerja
4. Subsistem Tunjangan
5. Subsistem Benefit
6. Subsistem Pelapor Lingkungan

4. Bagaimana Manajer Menggunakan HRIS 
                HRIS serupa dengan sistem informasi keuangan dalam hal isinya yang menjadi perhatian manajer seluruh perusahaan . Seperti halnay manajer berminat pada sumber daya uang mereka, manajer juga berminat pada sumber daya personil mereka. 
                Direktur SDM  menggunakan informasi dari semua subsistem outout, seperti halnya eksekutif lain, manajer EEO/AA di dalam SDM, dan manajer lain diseluruh perusahaan. Manajer unuit-unit di dalam SDM memiliki perhatian khusus dalam subsistem itu yang berhubungan dengan operasinya. 

Sumber dan Referensi 
Jogiyanto,Sistem Teknologi Informasi.Andi, Yogyakarta:249-257
Cornelius, Nelarine.2005:253-5, Informasi Technology in support of HRM.
Raymond Mc Leod, Jr. Sistem Informasi Manajemen . PT. Prenhallindo, Jakarta:523-543.

Sabtu, 13 Desember 2014

13 Sistem Informasi Keuangan



Nama kelompok :
Desi Triwulansari         1310108136
Nurul Elania                 1310108282
Oktaviana Dian C       1310108502
Zaka Yahya Putra       1310108394


13.1 Model Sistem Informasi keuangan
Kita menggunakan istilah sistem informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memeberikan informasi kepada orang atau kelompok baik didalam maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
            Seperti sistem informasi fungsional lainnya, sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan output. Dua dari susbsistem input, sistem informasi akuntansi dan suatau sistem yang di khususkan untuk mengumpulkan intelejen, juga terdapat pada sistem fungsional lainnya. Subsistem input ketiga, audit internal, terdiri auditor yang menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data – data keuangan diproses secara cepat.
            Tiga subsistem output mempengaruhi arus uang perusahaan. Subsistem peramalan (forecasting) memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi. Subsistem manajemen dana mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.


13.2 Bagaimana manajer menggunakan informasi keuangan
            Eksekutif dalam fungsi finansial seperti direktur keuangan dan controller menggunakan informasi yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output. Eksekutif lain, termasuk anggota dewan direksi, juga menggunakan output. Manajer yang tingkat lebih rendah dan staf prefesional lebih memilih subsistem yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka. Contohnya, seorang analis investasi menggunakan subsistem manajemen dana, dan seorang manajer toko bergantung pada subsistem pengendalian.
            Setiap hari, manajer di seluruh perusahaan menggunakan informasi keuangan.


Daftar Pustaka :
Mc Leod, Raymond & George P. Schell Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. PT Indeks. Jakarta. 2004.

Senin, 08 Desember 2014

12. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR




Nama kelompok :
Desi Triwulansari         1310108136
Nurul Elania                 1310108282
Oktaviana Dian C       1310108502
Zaka Yahya Putra       1310108394
 



12.1 Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik

Telah banyak yang dicapai dalam penggunaan mesin yang dikendalikan komputer di area produksi. Mesin – mesin ini dapat melakukan tugas yang semula dilakukan oleh para pekerja.
Computer-Aided Design
Computer –aided design (CAD), yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD kemudian digunakan untuk merancanag segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian – bagian kecil.
Perangkat lunak CAD memperbaiki gambar dengan menghaluskan dan meluruskan garis. Perangkat lunak CAD bahkan dapat membuat bagian – bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan. Perangkat lunak CAD dapat menyiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu. Spesifikasi ini disimpan dalam database rancangan.
Computer-Aided Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing (CAM) adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Sebagian besar otomatisasi pabrik saat ini terdiri dari teknologi CAM. Produksi dapat berjalan lebih cepat dan presisi yang lebih tinggi daripada jika pekerja manusia yang mengendalikan. Presisi yang lebih tinggi memungkinkan lebih sedikit bagian yang cacat dan terbuang.
Robotik
                Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial (industrial robots – IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas – tugas tertentu dalam proses manufaktur.
                Robot memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, tetapi mereka juga melaksanakan pekerjaan yang berbahaya seperti bekerja di area yang suhunya sangat tinggi.

12.2 Komputer Sebagai Sistem Informasi

Sistem Titik Pemesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas menegndalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan kembali (reorder points – ROP), dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali desebut sistem titik pemesanan kembali. Kehabisan persediaan (stockout) berarti tidak tersedia persediaan. Perusahaan mengantisipasi kehabisan persediaan dan melakukan pesanan pada pemasok ketika saldo mencapai titik pemesanan kembali. Jumlah waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan disebut lead time. Manajer tidak suka sesuatu yang begitu ketat. Sebagai ukuran berjaga – jaga disisihkan sejumlah persediaan yang disebut safety stock.
Rumus titik pesanan kembali. Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP. ROP dapat dihitung, dengan menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dan :      R = titik pemesanan kembali
                L = lead time pemasok (dalm hari)
                U = tingkat pemakian (jumlah unit yang digunakan atau terjual per hari)
                S = tingkat safety stock (dalam unit)
Material Requirements Planning
‘Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu strategi material proaktif. Dari pada hanya menunggu hingga saat memesan, MRP melihat ke masa depan dan mengindentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.
1.       Sistem penjadwalan produksi menggunkan empat file data dalam menyiapkan master production schedule. Data input mencakup file Pesanan Pelanggan, file Ramalan Penjualan, file Persediaan Barang Jadi, dan file Kapasitas Produksi.
2.       Sistem material requirements planning menentukan berapa banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang dinginkan.
3.       Sistem material requirements planning bekerja berhubungan dengan sistem capacity requirements planning untuk memastikan bahwa produksi terjadwal itu sesuai dengan kapasitas pabrik.
4.       Sistem pelepasan pesanan (order release system) menggunakan jadwal pesanan terencana untuk input dan mencetak laporan pelepasan pesanan (order lelease report).
MRP memungkinkan perusahaan mengelola materialnya secara lebih baik.
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Sistem MRP II mengintegrasikan semua proses didalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II juga berhubungan dengan sub sistem CBIS lain, yang menyediakan informasi bagi sistem informasi eksekutif dan bagi sistem informasi fungsional lain. MRP II juga bertukar data dengan subsistem informasi akuntansi yang terlibat dalam arus material – pemasukan pesanan, penagihan, piutang dagang, pembelian, penerimaan, hutang dagang, dan buku besar.
Manfaat MRP II :
1.       penggunaan sumber daya yang lebih efesien.
2.       Perencanaan prioritas yang lebih baik.
3.       Pelayanan pelanggan yang meningkat.
4.       Semangat kerja pegawai meningkat.
5.       Informasi manajemen yang lebih baik.
Pendekatan Just-In-Time
Pedekatan just-in-time (JIT) menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja “tepat pada waktunay” (just-in-time). waktu adalah kunci sistem JIT.

12.3 Model Sistem Informasi Manufaktur 

Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur  sebagai sistem konseptual.
Subsistem Input
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan dat lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
Subsistem Industrial Engineering, menyerupai subsistem penelitian pemasaran karena terutama terdiri dari proyek – proyek pengumpulan dat khusus.
Subsistem Intelejen Manufaktur, mengumpulkan  data dari lingkungan.
Subsistem Output
Subsistem Produksi, menjelaskan tiap langakah dari proses transformasi – dari pemesanan bahan baku dari pemasok hingga pelepasan barang jadi ke pasar.
        Subsistem Persediaan, memlihara catatan konseptual dari material saat material bergerak dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya menjadi barang jadi.
        Subsistem Kualitas, memastikan bahwa kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok memnuhi standar persyaratan.
Subsistem Biaya, membuat manajemen tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai biaya proses transformasi.



12.4 Bagaimana Manajer menggunakan Sistem Informasi Manufaktur 

Sistem informasi manufaktur digunakan baik dalam penciptaan maupun dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer di area manufaktur, dan juga manajer di area lain.
        Para eksekutif menerima informasi dari semua subsistem output. Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan, karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan, dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai kontruksi atau perluasan pabrik.


Daftar Pustaka :
Mc Leod, Raymond & George P. Schell Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. PT Indeks. Jakarta. 2004.
 

Minggu, 30 November 2014

SISTEM INFORMASI PEMASARAN



Nama kelompok :
Desi Triwulansari         1310108136
Nurul Elania                 1310108282
Oktaviana Dian C       1310108502
Zaka Yahya Putra       1310108394


11.1 Struktur Organisasi Pemasaran
                Perusahaan bisnis telah diatur dalam hal tugas-tugas, atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan jasa informasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijual. Fungsi-fungsi lain meliputi engineering, dan penelitian dan pengembangan.
11.2 Sistem Informasi Fungsional
                Resiko menekankan sistem informasi fungsional
                Sistem informasi fungsional bukanlah pengganti suatu sistem yang terintegrasi bagi perusahaan – CBIS. Subsistem – subsistem fungsional harus bekerja sama. Subsistem harus mengambil sebagian datanya database umum, dan keputusan yang dibuat di suatu area harus sesuai dengan keputusan yang dibuat di area lainnya dan dengan tujuan keseluruhan perusahaan.
11.3 Prinsip – prinsip Pemasaran
                Satu definisi menyatakan bahwa pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.”
               





Bauran Pemasaran
                Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur – unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix): produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion, place and price). Semua itu dikenal sebagai dengan 4P. Produk (product) adalah apa yamg dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan. Promosi (promotion) berhubungan dengan semua cara yang medorong penjualan produk, termasuk periklanan dan penjualan langsung. Tempat (place) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.
11.4 Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
                Profesor Philip Kotler dari Northwestern Univers ity mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran yang digambarkan dibawah ini.
Oval: PerusahaanOval: Lingkungan                                                                                                                Intelejen pemasaran
informasi
pemasaran
internal
                                                                                                Komunikasi pemasar
v  Intelejen pemasaran (marketing intellegence) – informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
v  Informasi pemasaran intern (internal marketing omformation) – imformasi yang dikumpulkan di dalm perusahaan.
v  Komunikasi pemasaran (marketing communication) – informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengakui maksud dukungan keputusan dari sarf itu; “keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisi ilmiah dari data yang tersedia.
Kita dapat mendefinisikan sistem informasi pemasaran, atau MKIS, sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut, Pertama semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan Kedua dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manajer pemasaran.



11.5 Model Sistem Informasi Pemasaran
                Subsistem Output
                Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga mambantu manajer membuat keputusan harga. Selain itu, ada subsistem kelima, Subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur – unsur tersebut. Contoh informasi yang disediakan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah peramalan penjualan (sales forecast), yang mempertimbangkan interaksi seluruh unsur – unsur bauran itu.


                Subsistem input
                subsistem input yang menyediakan dat bagi database didasarkan pada model Kotler. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi perusahaan.
11.6 Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Pemasaran
                Manajer pemasaran menggunakan MKIS untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran itu diterima oleh konsumen.

Daftar Pustaka :
Mc Leod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. PT Prenhallindo, Jakarta.