NAMA KELOMPOK :
1. Desi Triwulansari (1310108136)
2. Nurul Elania (1310108282)
3. Oktaviana Dian C (1310108502)
4. Zaka Yahya Putra (1310108394)
1. Desi Triwulansari (1310108136)
2. Nurul Elania (1310108282)
3. Oktaviana Dian C (1310108502)
4. Zaka Yahya Putra (1310108394)
9.1
Pendahuluan, apakah SIM ?
Pendahuluan
:
Sistem informasi
manajemen (SIM) adalah salah satu dari
lima subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum
semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan.
Subunit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen.
SIM
mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer
tersedia untuk semua pemecahan masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada
tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan
pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami
masalah.
Apakah
SIM ?
Pada pertengahan
1960-an, sebagian besar perusahaan besar akhirnya mengatasi kesulitan penerapan
komputer awal mereka. Pengetahuan tentang komputer di dalam perusahaan terbatas
pada sejumlah kecil spesialis informasi, dan para spesialis itu tidak memiliki
pengalaman nyata dalam mengarahkan penerapan melalui langkah-langkah dari
siklus hidup sistem. Pencapaian berlangsung lambat-dengan trial and error.
Usaha Awal
SIM
Dengan berfungsinya
SIA, baik spesialis informasi perusahaan maupun perusahaan manufaktur komputer
ingin agar kegiatan komputer terus berlanjut, sehingga mereka mencari berbagai
area aplikasi baru. Selama bertahun-tahun teknologi yang ada-key driven dan punched-card machines-tidak mampu menyediakan
informasi manajemen.
Perusahaan yang
mencoba SIM pertama menyadari sebaliknya. Penghalang besar ternyata adalah para
manajer. Sebagai suatu kelompok, mereka sama sekali tidak mengerti komputer.
Mereka mengetahi tugas mereka, dan mereka telah mengembangkan pendekatan mereka
sendiri dalam memecahkan masalah, tetapi mereka kurang memikirkan peran
informasi dalam kegiatan mereka. Akibatnya, para manajer sulit mengungkapkan
secara tepat apa yang mereka perlukan dari SIM.
Definisi
SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakn
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal-perusahaan atau subunit
dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya
mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang
dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Model
SIM
Isi database
digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan
khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi
perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan
yang bertanggungb jawab memecahkan masalah perusahaan.
9.2 Konsep
Subsistem Informasi Organisasi
Ketika perusahaan
semakin berpengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh
perusahaan, manajer di are-are tertentu mulai menerapkan konsep sesuai
kebutuhan mereka. Sistem-sistem informasi fungsional ini, atau subset-subset
SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai
area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas dibeberapa area dan sedikit
kurang di area lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran
sistem informasi fungsional, dan banyak usaha yang dilakukan untuk menjelaskan
cara penerapan komputer ke seluruh operasi pemasaran.
Area manufaktur
juga menerima pengolahan komputer dan menerapkan teknologi itu baik sebagai
sistem informasi konseptual maupun sebagai komponen dalam sistem manufaktur
fisik. Usaha untuk menerapkan komputer sebagai sistem konseptual biasanya tidak
muncul dibawah nama sistem informasi manufaktur. Sebaliknya, digunakan
nama-nama seperti material requirements
planning (MRP) dan computer
integrated manufacturing (CIM). Bidang keuangan juga tidak memperoleh
sebutan sistem informasi keuangan, walau sistem informasi berbasis komputer
dalam bidang ini sudah umum.
Suatu area
fungsional yang mengadopsi sebutan sistem informasi adalah sumber daya manusia,
dan inilah yang paling banyak mendapat perhatian. Istilah sistem informasi
sumber daya manusia (human resources
information system-HRIS) dan sistem manajemen sumber daya manusia (human resources management system-HRMS)
sudah umum.
9.3
Perangkat Lunak Penulisan Laporan
Perangkat
lunak penulis laporan terdiri dari program-program yang menghasilkan laporan
periodik dan khusus. Jika anda mengambil suatu laporan dari meja seorang
manajer, anda tidak dapat membedakan apakah itu merupakan laporan periodik atau
khusus. Keduanya akan tampak sama persis. Yang membedakannya adalah cara
terpicunya.
Laporan
periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu. Contohnya adalah analisis penjualan bulanan
merurut pelanggan. Karena laporan-laporan seperti ini dahulu merupakan ciri punched-card dan key-driven system sebelum era komputer, mereka menyediakan semua
output informasi dari SIM awal.
Laporan
khusus disiapkan bila sesuatu yang luar biasa terjadi. Contohnya adalah laporan
kecelakaan, contoh lain adalah jawaban atas database query. Laporan khusus
memiliki ciri kekinian yang biasanya tidak terdapat dalam laporan periodik.
Laporan khusus dapat menjelaskan sesuatau yang sedang terjadi atau baru saja
terjadi, dan dapat membahas topik yang merupakan minat tertentu pemakai pada
saat ini.
Menyatukan
Management by Exception ke dalam laporan
Dalam
model ini pengolah informasi membandingkan kinerja aktual dan standar dan
memberitahukan manajer jika kinerja menyimpang dari batas yang dapat diterima.
Management by Exception dapat disatukan ke dalam laporan melalui empat cara.
1.
Menyiapkan Laopran Hanya Jika
Terjadi Perkecualian, ini merupakan teknik yang menyatu di dalam model sistem
umum, dan laporan penghasilan lembur.
2.
Menggunakan Urutan Laporan Untuk
Menyoroti Perkecualian, catatan-catatan laporan dapat disortir menjadi urutan
menaik atau menurun bedasarkan satu atau beberapa field kunci, sehingga menarik
perhatian pemakai pada catatan tertentu.
3.
Mengelompokkan Perkecualian
Bersama-sama, laporan dapat dirancang
sehungga manajer dapat mencari perkecualian pada area-area tertentu.
4.
Menunjukkan Varians Dari Normal,
tampilan layar lebih disukai karena kecepatan dan warna. Bila pemakai ingin
salinan permanen dari tampilan, ia dapat mencetak laporan hardcopy.
9.4
Pembuatan Model Matematika
Model
adalah penyederhanaan dari sesuatau; model menggambarkan fenomena—suatu objek
atau suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas. Jika model menggambarkan
suatu perusahaan, perusahaan itu adalah entitasnya. Ada empat jenis model :
1.
Model fisik adalah model yang
berwujud tiga dimensi, biasanya lebih kecil dari entitasnya. Contohnya adalah
model tanah liat dari suatu mobil baru yang dibuat oleh perancang.
2.
Model narasi adalah penjelasan
tertulis atau lisan dari sesuatu, karena itu model narasi tidak diragukan lagi
merupakan model yang paling populer digunakan dalam bisnis.
3.
Model grafik adalah suatu diagram,
umumnya dua dimensi. Grafik dan bagan adalah contohnya.
4.
Model matematika adalah rumus
matematika.
9.5
Simulasi
Tindakan
menggunkan model disebut simulasi. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan
pemecahan masalah. Ada empat tahapan dalam simulasi :
a.
Skenario model
Istilah skenario digunakan
untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi.
b.
Variabel keputusan
Nilai-nilai input yang
manajer masukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel
keputusan.
c.
Teknik simulasi
Model suboptimisasi perlu
dilaksanakan berulang-ulang, mencari kombinasi variabel keputusan yang
menciptakan hasil memuaskan.
d.
Format output simulasi
Merupakan suatu praktek yang
baik untuk menyertakan elemen-elemen skenario dan variabel-variabel keputusan
pada layar atau halaman yang sama dengan output.
Contoh
Pembuatan Model
Eksekutif
perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat beberapa
keputusan penting. Mungkin eksekutuf itu ingin mensimulasikan dampak dari :
1.
Harga pokok
2.
Jumlah investasi pabrik yang
diperlukan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk tersebut
3.
Jumlah yang perlu diinvestasikan
dalam kegiatan pemasaran seperti periklanan dan penjualan langsung
4.
Jumlah yang perlu diinvestasikan
dalam litbang (penelitian dan pengembangan)
9.6
Keuntungan Dan Kerugian Pembutan Model
Keuntungan
pembuatan model :
1.
Proses pembutan model dapat
menjadi pengalaman belajar.
2.
Kecepatan proses simulasi
menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu
singkat.
3.
Model menyediakan daya
predisi—suatu pandangan ke masa depan
4.
Model lebih murah
Sedangkan kerugiannya :
1.
Kesulitan pembuatan model sistem
bisnis, akan menghasilkan suatu model yang tidak menagkap semua pengaruh pada
entitas.
2.
Keahlian matematika tingkat tinggi
diperlukan untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks.
Output
Grafis
Output
laporan dan model dapat dihasilkan dalam bentuk tabel dan grafis. Grafik baik
digunakan jika :
a.
Mencari ikhtisar data secara tepat
b.
Mendeteksi trend dari waktu ke
waktu
c.
Meramal (forecasting) kegiatan
d.
Mencari gambaran yang relatif
sederhana dari sejumlah besar informasi
9.7 SIM
Dan Pertimbangan Faktor Manusia
Berbagai
pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan
tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan
faktor manusia (human factors consideration)
Rasa
Takut Sebagai Dasar Pertimbangan Manusia
Para
pegawai dari perusahaan yang memasang sistem pengolahan data pertama mengalami
rasa takut. Mereka takut bahwa komputer akan membuta mereka diberhentikan, dan
dibeberapa perusahaan itu memang terjadi. Namun, bahkan diperusahaan yang
manajemennya tidak berniat mengantikan orang dengan komputer, para pegawainya
masih tidak percaya dan khawatir.
è Bagaiman Pegawai Mengungkapkan Rasa Takut Mereka
Tanggapan terbaik para
pegawai adalah mengungkapkan secara terbuka ketakutan mereka kepada manajemen.
Namun, sering para pekerja menyimpan ketakutan mereka dan diam-diam menyabot
sistem.
è Bagaimana Manajer Mengungkapkan Rasa Takut Mereka
Para manajer juga memiliki
ketakutan sendiri. Kadang-kadang manajer di sutau rae fungsional tidak ingin
berbagi informasi dengan yang lain. Alasannya adalah mereka telah bersusah
payah mengumpulkan informasi dan seharusnya dapat mengendalikan
penggunaannya—data itu milik mereka.
è Program Untuk Mengurangi Rasa Takut Dan Dampaknya
Rasa takut di pihak pegawai
dan manajer dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan
dan sistem operasional. Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi,
dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil
empat langkah berikut :
1.
Menggunkan komputer sebagai suatu
cara mencapai peningkatan pekerjaan (job enhancement)
2.
Menggunakan komunikasi formal
untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan.
3.
Membangun hubungan kepercayaan
antara pegawai, spesialis informasi dan manajemen.
4.
Menyelaraskan kebutuhan pegawai
dengan tujuan perusahaan.
9.8
Menempatkan SIM Dalam Perspektif
SIM
merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi
bagi manajemen—karena itu dinamakan Sistem Informasi Manajemen. Ternyata SIM
perusahaan menyediakan informasi bagi orang-orang selain manajer.
SIM Dan
Pemecahan Masalah
SIM dan
subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam
dua cara dasar :
è Sumber daya informasi
seorganisasi
SIM adalah suatu usaha seorganisasi
untuk menyediakan informasi pemecahan masalah .
è Identifikasi dan pemecahan
masalah
Ide utama dibalik SIM adalah
menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer.
Kelemahan utama SIM adalah
tidak terarah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalh perorangan.
Daftar Pustaka :
Raymond
McLeod, Jr. George Schell.Sistem Infomasi Manajemen. Edisi Kedelapan
Kalo bisa warna font jangan hitam kalo backgroundnya merah, menyulitkan pembaca untuk melihat tulisannya
BalasHapus