Minggu, 19 Oktober 2014

Pengembangan Bisnis / Strategi & Solusi Teknologi Informasi



NAMA KELOMPOK :
1. Desi Triwulansari    (1310108136)
2. Nurul Elania            (1310108282)
3. Oktaviana Dian C    (1310108502)
4. Zaka Yahya Putra    (1310108394)


7.1  Dasar Perencanaan
EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN
1.      Menetapkan tujuan atau serangkian tujuan.
Tanpa rumusan dan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya secara tidak efektif
2.      Merumuskan keadaan saat ini.
Tahap ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik, yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi
3.      Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Tahap ini untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
4.      Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatn untuk mencapai kegiatan.
Pengembangan dan pemilihan alternatif kegiatan terbaik


Alasan-alasan Perlunya Perencanaan

Manfaat perencanaan :

·         Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
·         Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-maslah utama.
·         Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
·         Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
·         Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
·         Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantar berbagai bagian organisasi.
·         Membuat tjujan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
·         Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
·         Menghemat waktu , usaha dan dana.

Kelemahan perencanaan

1.      Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2.      Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
3.      Perencanaan mungkin terlalu mambatasi manajenen untuk berinisiatif dan berinovasi.
4.      Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan
      penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi.
5.      Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara tidak konsisten


TIPE-TIPE PERENCANAAN DAN RENCANA

Paling sedikit ada lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebagai berikut :
1.      Bidang fungsional mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
2.      Tingkatan operasional termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi.
3.      Karateristik-karakteristik (sifat) rencana meliputi, faktor-faktor komplektifitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.
4.      Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
5.      Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan dsb.

Ada dua  tipe utama rencana:
1.      Rencana-rencana Strategik/strategic plan yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas mengimplemantasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.
2.      Rencana-rencana Operasional/operational plan penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategic akan tercapai.


7.2 Tantangan implementasi
            Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai. Jika system yang akan di-implementasikan adalah system informasi yang terintegrasi maka tantangannya akan sangat besar karena meliputi keseluruhan organisasi yang bisa saja melibatkan pihak eksternal.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
·         Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer yang kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata developer bukan dari kedua belah pihak. Karena ketidak tahuan pengguna maka masalah ini bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak keberatan dengan program yang diberikan untuk digunakan.

·         Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru seperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan membuat suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan. Dan aplikasi hanya dibuat sebagai program untuk melakukan entry data.

·         Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan implementasi sebagai prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan. Akan membutuhkan CETL yang lama jika dijadikan sebagai resource untuk aplikasi BI.
Operasional adalah departemen yang secara langsung memberikan kontribusi nilai terhadap suatu organisasi; mencetak penjualan, memberikan pelayanan kepada pelanggan dan lain sebagainya, sedangkan IT adalah departemen support untuk operasional. Walaupun ada beberapa ahli yang mengatakan implementasi ERP lebih sulit dibandingkan membangun pabrik baru atau memasarkan produk baru, saya tidak bisa membayangkan jika operasional bekerja tanpa dibantu dengan system, dan jika IT memaksakan implementasi tanpa mempertimbangkan asumsi dan ketergantungan dalam proses bisnis maka bukannya menambah nilai tetapi hanya menjadi beban bagi operasional dan berimbas mengurangi nilai organisasi.

Jika kedua belah pihak tidak terjalin kerjasama yang baik maka akan menciptakan kondisi deadlock, dimana user tidak dapat menjelaskan kebutuhannya, dan UAT tidak ada atau terkesan dipaksakan sehingga data pada aplikasi tidak sesuai dan tidak bisa diandalkan. Dengan demikian kepemimpinan manajemen sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan ini. Dan perlu diketahui bersama, teknologi hanya bersifat membantu bukan menggantikan karena seperti anda ketahui ‘there is no brain and heart inside’ sehingga pengembangan system informasi bersifat kontinu, dan mungkin akan ada asumsi dan ketergantungan yang tidak dapat diterjemahkan kedalam system dan ini semua tentang people power untuk kehidupan yang lebih baik.

7.3 Pengembangan Sistem Bisnis
            Ketika pendekatan system untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi system informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut pengembangan system informasi atau pengembangan aplikasi.  Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan system dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder).

·         Memulai proses Pengembangan system
Studi kelayakan
Adalah studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang di usulkan.
Tujuan diadakan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi solusi system alternative dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang paling layak dan paling di inginkan untuk dikembangkan.
Kelayakan sendiri dibagi menjadi 4 :
-          Kelayakan organisasional
-          Kelayakan ekonomi
-          Kelayakan teknis
-          Kelayakan operasional






·         Analisis system
Merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai dasar untuk desai system informasi baru.
Analisis sendiri dibagi menjadi 3 :
-          Analisis organisasional
-          Analisis system yang ada
-          Analisis persyaratan fungsional
·         Desain system
Menentukan bagaimana system akan memenuhi tujuan kebutuhan informasi pemakai.
Desain system terdiri atas :
-          Desain interface pemakai
Desain layar, bentuk, laporan dan dialog
-          Desain data
Desain struktur elemen data
-          Desain proses
Desain progam dan prosedur
·         Pengembangan pemakai akhir
Pada pengembangan pemakai akhir, praktisi SI memainkan peran sebagai konsultan,sementara anda melakukan pengembangan aplikasi anda sendiri .
a.       Fokus aktivitas SI
Perlu di ingat bahwa pengembangan pemakai terakhir harus berfokus pada aktifitas dasar dari system informasi yaitu :
Maksud dari gambar di atas yaitu :
-          Input
Data apa yang tersedia,dalam bentuk apa.
-          Pemrosesan
Operasi apa yang dibutuhkan terhadap input untuk menghasilkan output yang di inginkan. Dan software apa yang paling efektif untuk mendukung operasi tersebut.
-          Output
Informasi apa yang dibutuhkan oleh pemakai akhir dan dalam bentuk apa output disajikan.
-          Pengendalian
Pengendali apa yang dibutuhkan untuk melindungi dari kehilangan atau kerusakan tiba-tiba.
-          Penyimpanan
Apakah aplikasi menggunakan data yang disimpan sebelumnya.

b.      Melakukan pengembangan pemakai akhir
Mengembangkan cara baru atau cara yang lebih baik untuk melakukan tugas anda tanpa keterlibatan langsung dari ahli system informasi.
Software pemakai akhir telah menjadikan lebih mudah digunakan bagi banyak pemakai untuk mengembangkan sulusi berbasis computer.
Contohnya : alat pengembangan situs web yang digunakan untuk membantu anda mengembangkan, memperbaharui, dan mengelola situs web intranet untuk unit bisnis anda.









7.4 Implementasi system bisnis
Implementasi adalah langkah langkah dalam pengembangan teknologi informasi untuk mendukung karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Gambaran umum proses implementasi. Aktivitas implementasi yang dibutuhkan untuk mengubah system informasi yang baru dikembangkan menjadi system operasional bagi pemakai akhir.
a.       Mengevaluasi hardware,software, dan layanan
Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan memilih hardware, software, dan layanan TI? 
Dengan cara perusahaan besar meminta pemasok untuk menyajikan tawaran dan proposal berdasarkan spesifikasi system yang dikembangkan pada saat tahap desain pengembangan system. Karakteristik minimal untuk kinerja dan fisik semua hardware dan software ditentukan dengan membuat daftarnya dalam dokumen yang diaebut permintaan proposal atau permintaan daftar harga, lalu mereka mengirim proposal itu kembali kepemasok yang sesuai, yang menggunaknnya sebagai dasar untuk menyipkan usulan persetujuan pembelian.






b.      Aktivitas implementasi lainnya
Kunci utama agar implementasi system bisnis yang baru dapat berhasil:
1.      Pengujian
Pengujian merupakan peninjauan tampilan, laporan dan output lainnya dari prototype.
2.      Konversi data
Merupakan salah satu aktivitas implementasi yang paling penting dan yang dibutuhkan ketika menginstal software baru.
3.      Dokumentasi
Yaitu metode komunikasi antara orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengimplementasikan dan memelihara system berbasis komputer. Contohnya : layar tampilanentry data, formulir dan laporan.
4.      Pelatihan
Merupakan aktivitas mendidik manajer dan pemakai akhir mengenai dampak teknologi yang baru terhadap manajemen dan operasional bisnis usaha.









Daftar Pustaka

-          Falahah, Dhewanto Wawan , ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis, Informatika, Bandung, 2007
-          O’brien, James A.management information system. Mcgraw Hill. 2004

Sabtu, 11 Oktober 2014

Menggunakan teknologi informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik (e-commerce)



Nama kelompok SA6 :
Desi Triwulansari         1310108136
Nurul Elania                  1310108282
Oktaviana Dian C         1310108502
Zaka Yahya Putra         1310108394

6.1 Perdagangan elektronik (e-commerce)
Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah pengguna internet dan komputer dengan browser web untuk membeli dan menjual produk. Jalur komunikasi yang dipergunakan sering kali disewa dari perusahaan telepon (AT&T, MCI dan lain-lain), dan peranti keras komunikasi khusus dipergunakan disetiap ujung jalur untuk memfasilitasi perpindahan data antar komputer-komputer bisnis. Bisnis tumbuh dan berubah agar dapat mengambil keuntungan dari teknologi, baik teknologi itu berupa telepon atau world wide web.
Beberapa orang mendifinisikan perdagangan elektronik (yang disebut juga e-commerce) denga sangat sempit. Definisi yang sangat sempit seperti ini mengartikan bahwa hanya transaksi-transaksi yang melintasi batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya sebagai transaksi bisnis elektronik. Kita akan melihat pandangan luas e-commerce, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dalam definisi luas kita ini, suatu transaksi bisnis yang menggunakan jaringan, sistem yang berbasis komputer, dan antar muka (interface) sebuah browser Web akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik (e-commerce).
E-Commerce di Luar Batas Perusahaan
E-commerce bisnis-ke-konsumen (business-to-cosumer-B2C) mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara sebuah bisnis dan konsumen akhir produk; e-commerce bisnis-ke-bisnis (business-to-business-B2B) mengacu pada transaksi antar bisnis diman tidak ada pihak yang menjadi konsumen akhir. Contoh, dalam rantai distribusi dari produsen ke distributor ke toko eceran ke konsumen, seluruh transaksi dari satu entitas ke entitas yang lain adalah B2B sampai transaksi terjadi antar toko eceran dengan konsumen, yang merupakan transaksi B2C.
Transaksi B2B melibatkan jumlah orang yang relatif sedikit, biasanya mereka yang berda di dalam kelompok layanan informasi dari perusahaan yang terpengaruh. Orang-orang yang terlibat dalam transaksi B2B biasanya sangat terlatih dalam pegunaan sistem informasi dan mengenal proses bisnis yang terpengaruh oleh transaksi bisnis tersebut.
Transaksi B2C membutuhkan perbedaan yang mendasar. Konsumen mungkin tidak memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi, sehingga situs Web harus memberikan instruksi dan bantuan.
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari E-commerce
Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai perbaikan organisasi secara keseluruhan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan merupakan dari hasil dari tiga manfaat utama :
1.      Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
2.      Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
3.      Penigkatan imbal hasil ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik
Laba adalah hasil sebuah organisasi yang mencapai tujuannya; e-commerce adalah sarana pendukung yang kuat yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.
Kendala-kendala E-commerce
Kehati-hatian perusahaan menyebutkan tiga kendala dengan urutan sebagai berikut
1.      Biaya yang tinggi
2.      Kekhawatiran akan masalah keuangan
3.      Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia
Keaman adalah satu masalah bagi transaksi B2B dan B2C. Perusahaan pada umumnya menggunakan jaringan telekomunikasi yang aman yang dimonitori terus-menerus untuk akses yang tidak terotorisasi.
Ruang Lingkup E-commerce
Ketika anda membaca bagian ini, pahamilah bahwa e-commerce bersifat dinamis dan ruang lingkup pengaruhnya dapat berubah dalam waktu hanya beberapa bulan. Di Amerika e-commerce menyumbang hampir $1,7 triliun untuk aktivitas perekonomian selama 2003. Lebih dari 21 persen penjualan produk pabrik AS ($843 miliar) pada tahun 2003 merupakan hasil dari e-commerce. Hampir 17 persen penjualan dari distributor ($730 miliar) adalah e-commerce. E-commerce memiliki arti penting khususnya bagi beberapa segmen tertentu perekonomian AS, contohnya segmen industri : produksi pakian, produksi peralatan transportasi, distributor kendaraan bermotor, distributor obat-obatan, ritel perjalanan dan reservasi.
Jalan Menuju E-commerce
Ketika perusahaan merasa bahwa manfaat yang diharapkan lebih besar dari pada  biaya dan memutuskan untuk mengimplementasikan e-commerce, perusahaan tersebut menyadari bahwa implementasi yang akan dilakukan bisa jadi merupakan suatu pekerjaan yang besar. Rencana bisnis yang strategis akan membakukan komitmen untuk menggunakan e-commerce guna meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama harus memperoleh kecerdasan bisnis (business intellegence) sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami peranan potensial yang akan dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan.
6.2 Strategi B2C untuk e-commerce
Nilai uang e-commerce B2B membuat nilai uang e-commerce B2C terlihat begitu kecil. Hanya sekitar 6 persen dari nilai e-commerce dihasilkan oleh B2C. Jadi mengapa memahami strategi bisnis untuk e-commerce B2C menjadi begitu penting ?
Alasannya adalah semakin banyaknya jumlah produk dan jasa yang tersedia untuk pengiriman digital dan semakin banyaknya pelanggan yang mampu mengatasi keenggananmereka untuk melakukan pembelian menggunakan Web. Kecepatan komunikasi yang lebih cepat bagi komputer-komputer rumahan juga telah membuat pengiriman produk-produk digital menjadi praktis. Kekhawatiran akan pencurian informasi, seperti informasi kartu kredit , telah digantikan dengan penerimaan.
Produk-produk Digital
Beberapa produk dan jasa tertentu dapat dikirimkan kepada pelanggan melalui internet. Dunia hiburan telah menjadi salah satu produk awal yang mengambil manfaat dari internet. Satu perbedaan utama antara pembalian produk-produk digital dengan produk-produk fisik melalui Web adalah bahwa produk digital dapat digunakan begitu selesai di-download. Perbedaan lainnya adalah bahwa produk itu sendiri akan berpindah ke aset pembelian. Sebagai contoh, musik yang anda download harus ditempatkan dalam satu file atau pada satu compact disc (CD) atau media penyimpanan lainnya.
Produk-produk Fisik
Barang-barang fisik tidak dapat dikonsumsi melalui Web, sebagai gantinya harus dikirim ke pelanggan. Pos paket sering kali menjadi jasa paling murah yang diberikan, tetapi biasanya membutuhkan waktu pengiriman yang paling lama. Pelanggan dapat menggunakan situs Web pengirim untuk melacak status kemajuan paket dari perusahaan  sampai pengirimannya hingga ke depan pintu rumah mereka. Jika perusahaan menggunakan waktu pengiriman “3 hinnga 10 hari kerja” antara pembelian dan pengiriman yang tidak jelas, maka ia dapat menjadi salah satu rintangan bagi penjualan B2C. Dengan akses ke situs Web pengirim, pelanggan akan dapat memiliki lebih banyak informasi dan kendali atas pengiriman. Pelacakan secara online dapat membuat penjualan B2C menjadi lebih menarik.
Penjualan Maya Versus Campuran
Penjualan maya (Virtual Sales) adalah penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang tidak mengopersikan tempat penjualan fisik. Dengan penjualan maya, tidak ada toko dimana pelanggan dapat masuk dan membeli produk. Penjualan campuran (hybrid sales) terjadi ketika perusahaan memiliki tempat berjualan secara fisik dan situs Web dimana pelanggan dapat membeli produk.
Satu kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan yang menawarkan penjualan maya adalah memberikan informasi produk yang dibutuhkan tanpa membingungkan pelanggan. Kendala lainnya adalah bahwa gambar merupakan file yang berukuran besar, dan mengkomunikasikannya dari situs Web ke komputer pelanggan akan memakan waktu. Masalah ini dapat dikurangi dengan membatasi jumlah gambar yang ditampilkan sampai pelanggan telah memusatkan perhatian pencarian mereka pada pilihan yang relatif sedikit.
Penjualan maya paling sering dipergunakan ketika perusahaan tidak dapat membangun sebuah tempat penjualan fisik atau menemukan tempat berjualan fisik yang layak secara ekonomis. Sebagai contoh, 1-800-Flowers (WWW.1800FLOWERS.COM) tidak memiliki toko fisik, karena model bisnisnya adalah menyediakan bunga ke seluruh Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Penjualan campuran terkadang disebut sebagai operasi brick-and-click. Kebanyakan perusahaan memiliki tempat berjualan karena biasanya hal tersebut dibutuhkan untuk rencana bisnisnya. Office depot memiliki tempat berjualan sebelum penjualan melalui internet dimungkinkan. Office depot ingin menawarkan kemudahaan berbelanja bagi para pelanggannya melalui Web.
Pemerintahan Elektronik
Pemerintah juga dapat mengambil manfaat dari e-commerce. Satu contoh adalah Polk Country di Florida. Kantor pajak Polk Country menggunakan layanan online untuk melelang sertifikat pajak bumi dan bangunan pada tahun 2005. Sertifikat pajak adalah cara bagi pemerintah daerah untuk menagihpajak bumi dan bangunanyang belum dibayar. E-commerce dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah sama halnya seperti organisasi publik dan swasta.


6.3 Langkah e-commerce berikutnya
Tantangan bagi e-commerce lebih dari sekedar jenis barang yang ditawarkan; ia adalah teknologi dibalik perdagangan. Banyak pelanggan merasa lebih nyaman menggunakan telepon seluler dari pada mengunakan keyboard komputer. Kalangan pebisnis selalu mencari koneksi nirkabel di manapun tersedia layanan telepon seluler.
Perdagangan Bergerak
Perdagangan bergerak (mobile commerce atau m-commerce) adalah pengunaan telepon seluler dan asisten digital pribadi (personal digital assistant-PDA) untuk melakukan e-commerce nirkabel. Seiring dengan perkembangan teknologi telepon seluler dari generasi analog menjadi generasi digital, istilah telekomunikasi generasike tiga (third generation-3G) telah secara longgar dipergunakan untuk teknologi-teknologi nirkabel yang mampu memindahkan data. Aplikasi-aplikasi awal m-commerce meliputi layanan berita, transaksi/pengumuman informasi keuangan, dan perbankan.
Nirkabel Berkelas Bisnis di Semua Tempat
Komunikasi nirkabel yang kecepatannya cukup memadai melalui penyediaan jasa komunikasi yang sama dengan telepon seluler akan memungkinkan terciptanya komputasi nirkabel berkelas bisnis hampir di semua tempat.
Verizon menawarkan suatu rencana  akses pita lebar (broadbrand) yang berjalan pada kecepatan 400 hingga 700 kilobit per detik. Namun layanan ini tersedia di banyak wilayah metropolitan dan tidak terbatas hanya pada poin akses terdekat untuk suatu jaringan menggunkan kabel.
6.4 Kebutuhan organisasi akan keamanan dan pengendalian keamanan informasi
Dalam dunia masa kini, banyak organisasi semakin sadar akan pentingnya menjaga seluruh sumber daya mereka, baik yang bersifat virtual maupun fisik, agar aman dari ancaman baik dalam dan luar. Sistem komputer yang pertama hanya memiliki sedikit perlindungan keamanan, namun hal ini berubah pada saat Perang Vietnam ketika sejumlah instalasi komputer dirusak oleh para pemrotes.
Pemerintah federal Amerika Serikat sekarang menerapkan pencegahan dan pengendalian yang serupa, melalui otoritas Patriot Act (Undang-undang Patriot) dan Office of Homeland (Dinas Keamanan Dalam Negeri).
Tujuan Keamanan Informasi
Keamanan informasi ditunjukkan untuk mencapai tiga tujuan utama: kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas.
1.Kerahasiaan. perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang
2.Ketersediaan. Tujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan data dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk menggunkannya
3.Integritas. Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistem fisik yang direpresentasikannya.
Manajemen Keamanan Informasi
Aktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman disebut manajemen keamanan informasi (information security management-ISM), sedangkan aktivitas untuk menjaga agar perusahaan dan sumber daya informasinya tetap berfungsi setelah adanya bencana disebut manajemen keberlangsungan bisnis (business continuity management-BCM).
CIO adalah orang tepat untuk memikul tanggung jawab atas keamanan informasi, namun kebanyakan organisasi mulai menunjuk orang-orang tertentu yang dapat mencurahkan perhatian penuh terhadap aktivitas ini. Jabatan direktur keamanan sistem informasi perusahaan (corporate information system security officer-CISSO) digunakan untuk individu di dalam organisasi, biasanya anggota dari unit informasi. Namun saat ini, perubahan sedang dibuat untuk mencapai tingkat informasi yang lebih tinggi  lagi dengan cara menunjuk seorang direktur assurance informasi perusahaan (corporate information assurance officer-CIAO) yang kan melapor pada CEO dan mengelola unit penjagaan informasi.
6.5 Ancaman dan Resiko
Ancaman keamanan informasi (information security threat) adalah orang, organisasi,mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi yang membahayakan sumber daya informasi perushaan.
1.Ancaman Internal dan eksternal
Ancaman internal mencakup bukan hanya karyawan perusahaan, tetapi juga pekerja temporer, konsultan, kontraktor, dan bahkan mitra bisnisperusahaan tersebut. Ancaman internal diperkirakan menghasilkan kerusakan yang secara potensi lebih serius jika dibandingkan ancaman dengan eksternal, dikarenakan pengetahuan ancaman internal yang lebih mendalam akan sistem tersebut.
2.Tindakan Kecelakaan dan Disengaja
Tidak semua ancaman merupakan tindakan disengaja yang dilakukan dengan tujuan mencelakai. Beberapa merupakan kecelakaan, yang disebabkan oleh orang-orang di dalam atau pun di luar perusahaan. Sama halnya dimana keamanan informasi harus ditunjukkan untuk mencegah ancaman yang disengaja, sistem keaman juga harus mengiliminasi atau mengurangai kemungkinan terjadinya kerusakan yang disebabkan kecelakaan.
Risiko keamanan informasi (information  security risk) didefinisikan sebagai potensi output yang tidak diharapkan dari pelanggaran keamanan informasi olek ancaman keamanan informasi.
6.6 Persoalan e-commerce
E-commerce (perdagangan elektronik) telah memperkenalkan suatu permasalahan keamanan baru :
1.Kartu Kredit “Sekali Pakai”
Kartu sekali pakai ini bekerja dengan cara berikut: saat pemegang kartu ingin membeli sesuatu secara online, ia akan memperoleh angka yang acak dari situs Web perusahaan kartu kredit tersebut.
2.Praktik Keamanan yang Diwajibkan oleh Visa
Visa mengidentifikasi tiga praktik umum yang harus diikuti oleh peritel dalam mendapatkan keamanan informasi untuk semua aktivitas, bukan hanya yang berhubungan dengan e-commerce:
a)Menyaring karyawan yang memiliki akses terhadap data
b)Tidak meninggalkan data (disket, kertas, dan lain-lain) atau komputer dalam keadaan tidak aman
c)Menghancurkan data jika tidak dibutuhkan lagi



6.7 Manajemen Resiko
Pendefinisian resiko terdiri atas empat langkah:
1.Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari resiko
2.Menyadari resiko
3.Menetukan tingkat dampak pada perusahaan jika resiko benar-benar terjadi
4.Menganalisis kelemahan perusahaan tersebut
Tingkat keparahan dampah dapat diklasifikasikan menjadi dampak yang parah (severe impact), membuat perusahaan bangkrut atau sangat membatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk berfungsi; dampak signifikan (significant impact), menyebabkan kerusakan dan biaya yang signifikan, tetapi perusahaan tersebut akan selamat; atau dampak minor (minor impact), menyebabkan kerusakan yang mirip dengan yang terjadi dalam operasional sehari-hari.
6.8 Pengendalian
Pengendalian (control) adalah mekanisme yang diterapkan baik untuk melindungi perusahaan dari resiko atau untuk meminimalkan dampak resiko tersebut pada perusahaan jika resiko tersebut terjadi.
Pengendalian Teknis
        Pengendalian teknis (technical control) adalah pengendalian yang menjadi satu di dalam sistem dan dibuat oleh para penyusun sistem selama masa siklus penyusunan sistem.
Pengendalian Akses
            Jika orang tidak diotorisasi tidak diizinkan mendapat akses terhadap sumber daya informasi, maka pengruskan tidak dapat dilakukan. Pengendalian akses dapat dilakukan melalui tiga tahap yang mencakup identifikasi pengguna, autentikasi pengguna, dan otorisasi pengguna.
Sistem Deteksi Gangguan
            Logika dasar dari sitem deteksi gangguan adalah mengenali upaya pelanggaran keamanan sebelum memiliki kesempatan untuk melakukan pengrusakan. Salah satu contoh adalah peranti lunak proteksi virus (virus protection software) yang telah terbukti efektif melawan virus yang terkirim melalui e-mail.
Firewall
            Firewall berfungsi sebagai penyaring dan penghalang yang membatasi aliran data ke dan dari perusahaan tersebut dan internet. Firewall penyaring paket router adalah alat jaringan yang mengarahkan aliran lalu lintas jaringan. Firewall tingkat sirkuit salah satu peningkatan keamanan dari reoter adalah firewall tingkat sirkuit yang terpasang antara internet dan jaringan perusahaan tapi lebih dekat dengan medium komunikasi (sikuit) daripada router. Firewall tingkat aplikasi, firewall ini berlokasikan antara router dan komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.
Pengendalian Kriptografis
            Data dan informasi yang tersimpan dan ditransmisikan dapat dilindungi dari pengungkapan yang tidak terotorisasi dengan kriptografis, yaitu penggunaan kode yang menggunakan proses-proses matematika. Popularitas kriptografi semakin meningkat karena e-commerce, dan produk khusus yang ditunjukkan untuk meningkatkan keamanan e-commerce telah dirancang. Salah satunya adalah SET (Secure Electronic Transaction), yang melakukan pemeriksaan keamanan menggunakan tanda tangan digital.
Pengendalian Fisik
Peringatan pertama terhadap gangguan yang tidak terotorisasi adalah mengunci pintu rungan komputer. Perkembangan  seterusnya menghasilkan kunci-kunci yang lebih canggih, yang dibuka dengan cetakan telapak tangam dan cetakan suara, serta kamera pengintai dan alat penjaga keamanan. Perusahaan dapat melaksanakan pengendalian fisik hingga tahap tertinggi dengan cara menempatkan pusat komputernya ditempat  terpencil yang jauh dari kota dan jauh dari wilayah yang sensitif terhadap bencana alam.
Meletakkan Pengendalian Teknis dan Tempatnya
Pengendalian teknis dikenal sebagai yang terbaik untuk keamanan. Perusahaan biasanya memilih dari daftar  pengendalian teknis dan menerapkan kombinasi yang dianggap menawarkan pengaman yang paling realistis.


Contoh E-commerce di Indonesia :

Daftar Pusaka :
Leod.Raymond.MC,Jr.George.Sistem Informasi Manajemen.Edisi 10 : SALEMBA 4